Sebagaimana kita ketahui, tempat pembentukan sperma berada pada tubulus seminiferus di dalam testis. Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis. Di dalam testis manusia, spermatogenesis dimulai pada masa pubertas (antara umur 14-16 tahun) dan berlangsung sepanjang hidup.
Gambar 1. Proses spermatogenesis
Pada tubulus seminiferus terdapat dinding yang terlapisi oleh sel germinal primitif. Sel germinal ini disebut spermatogonium (jamak = spermatogonia). Setelah mengalami pematangan, spermatogonium membelah secara mitosis.
Pada fase awal spermatogenesis, sperma bersifat diploid (2n atau mengandung 23 pasang kromosom). Secara mitosis, Spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer (2n). Berikutnya, spermatosit primer membelah menjadi spermatosit sekunder secara meiosis (biasa dinamakan meosis I) dimana jumlah kromosom berkurang menjadi setengahnya. Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat haploid (n = 23 kromosom).
Melalui fase meosis II, spermatosit sekunder membelah diri menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya, yang bersifat haploid (n) berjumlah 23 kromosom.
Gambar 2. Struktur sel sperma
Spermatid yang matang membentuk spermatozoa (sperma). Pada manusia, spermatogenesis memerlukan waktu rata-rata 74 hari untuk membentuk sperma matang dari sel benih primitif dengan proses spermatogenesis. Spermatozoa masuk ke dalam lumen tubulus seminiferus dan keluar dari testis masuk ke epididymis. Gerakan ini disebut spermiasi.
Sperma yang sudah matang memiliki bagian kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang disebut akrosom. Bagian ini berinti haploid. Selain itu, pada bagian kepala sperma mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Enzim ini berfungsi saat proses penembusan lapisan telur. Pada bagian tengahnya terdapat mitokondria kesil yang berfungsi menyediakan energi untuk pergerakkan ekor sprema. Untuk menambah penjelasan mengenai spermatogenesis, berikut ini disajikan video mengenai proses spermatogenesis :
Sperma yang sudah matang memiliki bagian kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang disebut akrosom. Bagian ini berinti haploid. Selain itu, pada bagian kepala sperma mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Enzim ini berfungsi saat proses penembusan lapisan telur. Pada bagian tengahnya terdapat mitokondria kesil yang berfungsi menyediakan energi untuk pergerakkan ekor sprema. Untuk menambah penjelasan mengenai spermatogenesis, berikut ini disajikan video mengenai proses spermatogenesis :
Video Proses Spermatogenesis
blog yang bagus dan bisa membantu saya dalam tugas saya di sekolah terimakasih